Silikon karbida merupakan bahan baku penting untuk bahan tahan api. Ini sering digunakan untuk memproduksi bahan tahan api, seperti batu bata silikon karbida, castable silikon karbida, silikon karbida dikombinasikan dengan batu bata silikon nitrida, dll.. Alasan mengapa dapat digunakan sebagai bahan baku bahan tahan api terutama karena keunggulannya yang jelas.
1. Titik leleh tinggi: Titik leleh silikon karbida mencapai sekitar 2700℃, yang memungkinkan bahan tahan api memiliki sifat tahan api yang tinggi bila digunakan sebagai bahan tahan api. Umumnya, sifat tahan api bahan tahan api yang terbuat dari silikon karbida dapat mencapai sekitar 1790℃, yang dapat menjaga struktur bahan tahan api tetap stabil pada suhu tinggi.
2. Stabilitas kimia yang baik: Silikon karbida memiliki ketahanan korosi yang baik dan memiliki ketahanan yang kuat terhadap asam, larutan alkali dan garam, dan dapat menahan korosi di lingkungan bersuhu tinggi;
3. Konduktivitas termal: Konduktivitas termal silikon karbida adalah sekitar 80-200W/(m·K). Fitur ini membantu bahan tahan api dengan cepat memindahkan panas pada suhu tinggi dan meningkatkan efisiensi termal.
4. Ketahanan aus yang baik: Silikon karbida memiliki ketahanan aus yang sangat baik. Ini dapat menahan erosi dan keausan material dengan sangat baik, sehingga banyak digunakan di beberapa bagian dengan keausan parah. 5. Kekuatan tinggi: Silikon karbida memiliki kekuatan yang tinggi dan dapat menjaga kestabilan kiln pada lingkungan bersuhu tinggi.
Melalui ciri-cirinya silikon karbida, kita secara kasar dapat memahami peran silikon karbida dalam bahan tahan api. Ini dapat menjaga bahan tahan api pada kinerja tahan api yang tinggi. Pada saat yang sama, ia memiliki ketahanan yang baik terhadap erosi kimia. Pada saat yang sama, karena ketahanan ausnya yang sangat baik, dapat menahan erosi dan keausan material di beberapa bagian penting dengan keausan parah. Tidak hanya itu, karena konduktivitas termal yang tinggi dari silikon karbida, ini dapat meningkatkan efisiensi termal kiln dan mengurangi konsumsi energi.


